Analisa dan Pembahasan Manajemen
  • Tinjauan & Analisa Kinerja Keuangan Per Segmen


    Industri Kimia


    Perusahaan Induk

    PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UIC)

    UIC memiliki tiga unit produksi Alkylbenzene (AB) dengan kapasitas produksi sebesar 270.000 MT per tahun yang terdiri dari 180.000 MT Linear Alkylbenzene (LAB) dan 90.000 MT Branched Alkylbenzene (BAB). AB merupakan zat aktif dalam detergen yang merupakan bahan dasar Surfaktan yang berfungsi melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Proses Produksi: Normal Paraffin yang telah diolah menjadi Olefin direaksikan dengan Benzene dengan bantuan Asam HF sebagai katalis. 

    Harga minyak mentah dunia sepanjang tahun 2022 meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun 2021, terutama untuk paruh pertama karena efek perang Rusia-Ukraina. Namun setelah itu, harga minyak menunjukkan downtrend hingga akhir tahun. 

    Pandemi Covid-19 juga berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan sehingga pada tahun 2022 permintaan pasar akan produk pembersih industri dan rumah tangga tetap tinggi, walaupun tidak setinggi permintaan pada tahun sebelumnya. Permintaan pasar atas produk-produk konsumsi tersebut diatas memberikan dampak positif terhadap kinerja Perseroan, dimana produk barang jadi Perseroan dan entitas anak Perseroan merupakan bahan baku pembuatan produk pembersih. 

    Nilai penjualan meningkat 10,45% dari yang tercatat sebesar USD 281,05 juta pada tahun 2021 menjadi sebesar USD 310,42 juta pada tahun 2022. Peningkatan nilai penjualan terutama berasal dari kenaikan harga jual produk Perseroan. 

    Sebagai mitra andalan terpercaya untuk menjaga kelancaran pasokan kepada pelanggan, Perseroan berkebijakan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup memadai. Downtrend harga jual terutama pada semester dua tahun ini, mengakibatkan margin Perseroan mengalami tekanan sehingga pada tahun 2022, Perseroan membukukan penurunan laba bruto yang cukup signifikan sebesar 24,47% dari yang tercatat sebesar USD 76,95 juta pada tahun 2021 menjadi sebesar USD 58,12 juta pada tahun 2022. 

    Total beban operasi pada tahun 2022 meningkat sebesar 20,19% dibandingkan tahun 2021, dari yang semula tercatat sebesar USD 12,35 juta menjadi USD 14,85 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari pengaruh neto dari kenaikan rugi kurs operasi atas aset moneter neto dalam mata uang Rupiah. Sepanjang tahun 2022, Rupiah melemah terhadap Dolar AS yang dibuka pada IDR 14.269 di awal tahun dan ditutup pada IDR 15.731 pada akhir tahun 2022.  

    Pada tahun 2022, UIC mencatat laba usaha sebesar USD 43,27 juta, menurun sebesar 33,01% dibandingkan laba usaha tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 64,60 juta. UIC menerima dividen dari entitas anak sebesar USD 1,2 juta di tahun 2022, sedangkan penerimaan dividen pada tahun 2021 sebesar USD 3,18 juta sehingga laba sebelum pajak penghasilan menurun sebesar 34,87% dari yang tercatat sebesar USD 68,92 juta di tahun 2021 menjadi USD 44,89 juta di tahun 2022. 

    Beban pajak penghasilan bersih menurun 29,42% dari yang tercatat sebesar USD 13,40 juta di tahun 2021 menjadi sebesar USD 9,46 juta pada tahun 2022, seiring dengan menurunnya laba sebelum pajak UIC. Dengan demikian, laba tahun berjalan pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 35,44 juta, menurun 36,17% dibandingkan laba bersih tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 55,52 juta.


    Entitas Anak

    PT Petrocentral (Petrocentral)

    Perseroan memiliki 61,72% kepemilikan saham di Petrocentral. 

    Petrocentral adalah entitas anak Perseroan yang beroperasi di Gresik, Jawa Timur dan merupakan produsen tunggal Sodium Tripolyphosphate (STPP) di Indonesia dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 40.000 MT per tahun. STPP digunakan sebagai salah satu bahan baku dalam detergen yang berfungsi sebagai “water softener”, sehingga dapat meningkatkan daya bersih detergen. 

    Pada tahun 2022, walaupun harga jual produk Petrocentral mengalami peningkatan sebesar 47,66% akan tetapi volume penjualan STPP menurun signifikan sebesar 60,04% sehingga nilai penjualan mengalami penurunan sebesar 40,99% yaitu dari USD 13,11 juta pada tahun 2021 menjadi sebesar USD 7,73 juta pada tahun 2022. Harga STPP Petrocentral relatif kurang kompetitif dibandingkan harga impor. Hal ini mengakibatkan pelanggan beralih ke produk impor dan barang substitusi. Laba bruto yang tercatat adalah sebesar USD 0,25 juta dan rugi usaha tercatat sebesar USD 0,05 juta pada tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2021 laba bruto dan laba usaha masing-masing tercatat sebesar USD 0,96 juta dan USD 0,52 juta. 

    Petrocentral mencatat rugi sebelum pajak sebesar USD 0,11 juta dan rugi bersih sebesar USD 0,12 juta pada tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2021, Petrocentral mencatat laba sebelum pajak sebesar USD 0,33 juta dan laba bersih sebesar USD 0,29 juta. Petrocentral telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015 untuk sistem manajemen kualitas (Quality Management System) dari  Standard Assurance and Innovation (SAI) Global Limited sejak tahun 2004. 

    Selain itu Petrocentral juga memiliki sertifikasi ISO 22000:2019 untuk sistem manajemen keamanan pangan yang dikeluarkan oleh Standard Assurance and Innovation (SAI) Global Limited sejak tahun 2016. 

    Di akhir tahun 2022, Petrocentral mulai melakukan diversifikasi produk ke Phosporic Acid Food Grade (PAFG) dan menjadikan Petrocentral sebagai produsen tunggal produk ini di Indonesia. Petrocentral terus berupaya meningkatkan efisiensi, negosiasi harga dan volume baik dengan pemasok bahan baku dan pelanggan. Operasional Petrocentral sangat bergantung kepada pemasok asam fosfat tunggal yaitu PT Petrokimia Gresik. Petrocentral menghadapi persaingan harga dengan produk STPP dan PAFG impor terutama dari China. Pasar PAFG memberikan peluang yang sangat baik untuk Petrocentral, yang mana selama ini dipenuhi 100% dari impor. 


    U.I.C Vietnam Co., Ltd. (UICV)

    Perseroan memiliki 100% kepemilikan saham di UICV.

    UICV memiliki pabrik yang berlokasi di Dong Nai, Vietnam dan bergerak dalam produksi dan distribusi Linear Aklylbenzene Sulphonic Acid (LABSA) dan Sodium Lauryl Ether Sulphate (SLES) dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 30.000 MT per tahun. 

    LABSA adalah komponen pembersih utama dalam detergen. Sedangkan SLES adalah surfaktan yang biasa digunakan di produk-produk kosmetik dan karena memiliki sifat pembersih dan pengemulsi, sifat dari surfaktan ini mirip dengan sabun. SLES efektif sebagai unsur pembuat busa. 

    Komitmen UICV untuk tetap memuaskan pelanggan dengan kualitas produk yang tinggi tercermin dengan dipertahankannya sertifikasi ISO 9001:2015. 

    Pada tahun 2022, volume produksi dan penjualan UICV masing-masing menurun sebesar 18,26% dan 16,00% dibandingkan tahun 2021. Nilai penjualan tahun 2022 tercatat sebesar USD 38,00 juta menurun 2,38% dibandingkan nilai penjualan tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 38,93 juta. 

    Margin laba bruto pada tahun 2022 menurun dari yang tercatat 14,60% pada tahun 2021 menjadi 8,17% pada tahun 2022. Laba bruto pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 3,10 juta, menurun 45,40% dibandingkan dengan laba bruto tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 5,68 juta. Dengan demikian, UICV mencatat laba bersih tahun 2022 sebesar USD 1,36 juta, menurun 64,67% dibandingkan laba bersih tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 3,85 juta.


    Universal Interchemical Corp. Pte., Ltd. (UICPL)

    Perseroan memiliki 100% kepemilikan saham di UICPL. 

    UICPL merupakan entitas anak di Singapura dan terdaftar dengan nomor usaha 199100093N. UICPL adalah holding company yang memiliki 100% kepemilikan saham di AWAL, entitas anak di Australia yang bergerak di industri Surfactant dan bisnis perdagangan Phosphate serta bahan kimia lainnya. Sejak Juni 2020, UICPL sudah tidak lagi melakukan aktivitas bisnis perdagangan. 

    Pada tahun 2022, UICPL mencatat rugi bersih sebesar USD 4 ribu sedangkan pada tahun 2021 tercatat laba bersih sebesar USD 2,17 juta. Penurunan ini terutama dikarenakan tidak ada pendapatan dividen dari Albright & Wilson (Australia) Limited di tahun 2022.


    Albright & Wilson (Australia) Limited (AWAL)

    AWAL merupakan produsen Surfactant, bahan baku detergen dan bahan pembantu untuk beton dan eternit. Produk yang  dihasilkan AWAL biasanya digunakan dalam industri kosmetik, kertas, shampo, pertambangan dan pengolahan mineral, obat-obatan, pupuk serta pengelolaan gedung dan air. 

    AWAL merupakan pemilik 100% saham Albright & Wilson New Zealand (AWNZ), sebuah perusahaan dagang yang menyediakan fasilitas pemasaran dan gudang untuk produk-produk AWAL di Selandia Baru. Lokasi pabrik AWAL berada di Wetherill Park-New South Wales dan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Fasilitas penjualan, pemasaran dan gudang berlokasi di Brisbane, Melbourne, Perth dan Sydney. AWAL juga melakukan aktivitas penjualan dan pemasaran produk Phosphate dan bahan kimia lainnya. 

    Nilai penjualan AWAL tahun 2022 tercatat sebesar USD 88,17 juta, meningkat 22,06% dibandingkan nilai penjualan tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 72,24 juta. Laba bruto AWAL pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 2,26%, dari USD 11,35 juta pada tahun 2021 menjadi USD 11,10 juta. Margin laba bruto tahun 2022 adalah sebesar 12,59% sedangkan margin laba bruto tahun 2021 sebesar 15,72%. 

    Laba sebelum pajak menurun sebesar 19,52% dari yang tercatat sebesar USD 4,55 juta pada tahun 2021 menjadi tercatat sebesar USD 3,66 juta pada tahun 2022. Dengan demikian, laba bersih AWAL pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 2,56 juta, menurun 20,00% dibandingkan dengan laba bersih yang tercatat pada tahun 2021 yaitu sebesar USD 3,20 juta. AWAL mendistribusikan dividen kepada UICPL sebesar AUD 3,00 juta pada tahun 2021


    Industri Properti

    Selain bergerak di bidang industri kimia, Perseroan juga mengembangkan usahanya di industri properti. Entitas anak yang menanganinya adalah sebagai berikut:


    PT Unggul Indah Investama (UII) 

    Perseroan memiliki 99,99% kepemilikan saham di UII. 

    UII adalah holding company yang didirikan pada tahun 1996 berkaitan dengan rencana partisipasi Perseroan dalam PT Wiranusa Grahatama (WG), sebuah perusahaan patungan untuk membangun gedung perkantoran dan apartemen. Seluruh saham UII, minus 1 (satu) saham, dimiliki oleh Perseroan. Sejak tahun 2005, UII menjadi Pemegang Saham utama di WG dengan kepemilikan saham sebesar 55%. 

    Berdasarkan keputusan sirkuler para pemegang saham UII tanggal 15 Desember 2022 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0011172.AH.01.02. TAHUN 2023 tanggal 17 Februari 2023, para pemegang saham UII telah menyetujui peningkatan modal dasar dari semula IDR 500 miliar menjadi IDR 1,3 triliun dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari 250,5 miliar menjadi IDR 341,5 miliar, yang diambil seluruhnya oleh Perseroan.


    PT Wiranusa Grahatama (WG)

    UII memiliki 55% saham WG. 

    WG merupakan entitas anak yang mengembangkan proyek pembangunan kompleks apartemen dan perkantoran di lokasi seluas 3,2 hektar yang terletak di pusat bisnis Jakarta, Jl. Jenderal. Gatot Subroto. Kompleks Apartemen yang telah terbangun adalah Pearl Garden Resort Apartment (PGRA) yang memiliki 235 unit apartemen dan dibangun di atas tanah seluas 1,7 hektar dengan konsep low-rise apartment bernuansa resor. WG masih memiliki sisa tanah 1,4 hektar yang akan dibangun kompleks perkantoran dan hunian dengan konsep high-rise building, yang rencananya akan mulai dikembangkan di tahun mendatang. 

    WG merencanakan untuk melanjutkan pengembangan proyek pembangunan kompleks perkantoran dan hunian di sisa lahan yang tersedia. Rekrutmen karyawan mulai dilakukan pada tahun ini untuk menjajaki kelayakan proyek dan mengurus perijinan. Pada tahun 2022, WG membukukan beban operasi sebesar IDR 17,08 miliar, mengalami peningkatan sebesar 82,82% dibandingkan dengan beban operasi tahun 2021 yang tercatat sebesar IDR 9,34 miliar. Peningkatan ini terutama pada biaya remunerasi karyawan, biaya perbaikan dan perawatan. 

    Dengan demikian rugi sebelum pajak pada tahun 2022 tercatat sebesar IDR 15,13 miliar, mengalami peningkatan sebesar 69,36% dari rugi sebelum pajak tahun 2021 sebesar IDR 8,93 miliar. Rugi bersih untuk tahun 2022 adalah sebesar IDR 15,15 miliar meningkat 71,45% dibandingkan rugi bersih tahun 2021 yang tercatat sebesar IDR 8,84 miliar. 

    Berdasarkan keputusan sirkuler para pemegang saham WG tanggal 15 Desember 2022 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-0011170.AH.01.02 TAHUN 2023 tanggal 17 Februari 2023, para pemegang saham WG telah menyetujui peningkatan modal dasar dari semula IDR 400 miliar menjadi IDR 1,8 triliun dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari IDR 302 milir menjadi IDR 467 miliar, yang diambil oleh seluruh pemegang saham sesuai dengan persentase kepemilikan masing-masing. 

    Pada tanggal 31 Desember 2022, tambahan setoran modal dari PT Unggul Indah Investama dan PT Ekaprana Graha Adhika dicatat sebagai uang muka setoran modal pemegang saham masing-masing sebesar IDR 90,75 miliar dan IDR 29,7 miliar. Tambahan setoran modal dari PT Salim Chemicals Corpora sebesar IDR 44,55 miliar telah diterima WG pada bulan Januari 2023.


    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


    Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

    Harga minyak mentah dunia mengalami peningkatan tajam sepanjang semester pertama tahun 2022, namun mengalami downtrend hingga akhir tahun. Lonjakan harga minyak mentah didorong oleh perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan krisis energi. 

    Pada tahun 2022, Covid-19 masih terjadi namun pembatasan mobilitas mulai dilonggarkan dan status pandemi di akhir tahun berubah menjadi endemi. 

    Pada tahun 2022, ekonomi global menunjukkan perlambatan yang terutama disebabkan ketegangan geopolitik perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan krisis energi dan gangguan rantai pasok global. Hal ini kemudian menyebabkan tingginya inflasi dan kebijakan moneter yang ketat dari banyak negara. 

    Namun demikian, perekonomian Indonesia relative lebih resilien dengan mencatat pertumbuhan sebesar 5,30%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 3,69%. Pertumbuhan positif telah terlihat sejak triwulan pertama hingga triwulan keempat, meskipun masih terpengaruh oleh dampak ketegangan geopolitik terutama pada triwulan pertama dan kedua. 

    Walaupun tidak sebesar tahun 2021, permintaan pasar akan produk pembersih industri dan rumah tangga masih cukup tinggi sepanjang tahun 2022 di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlanjut. Hal ini memberikan dampak positif terhadap kinerja Perseroan dan entitas anak yang memproduksi bahan baku pembuatan produk pembersih. 

    Pada tahun 2022, harga jual produk dan harga bahan baku Perseroan dan entitas anak sama-sama mengalami peningkatan yang didorong oleh kenaikan harga minyak mentah dunia. Kenaikan harga jual produk Perseroan memiliki pengaruh utama terhadap kenaikan nilai pendapatan konsolidasian. 

    Pada tahun 2022, Perseroan membukukan nilai pendapatan konsolidasian sebesar USD 412,08 juta, meningkat 11,05% atau USD 41,00 juta dibandingkan nilai pendapatan konsolidasian tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 371,08 juta. Laba bruto tahun 2022 tercatat sebesar USD 73,47 juta, menurun sebesar 21,81% dibandingkan yang tercatat pada tahun 2021 sebesar USD 93,96 juta. Pada akhir tahun 2022, Perseroan mencatat margin laba bruto sebesar 17,83%, sedangkan margin laba bruto pada tahun 2021 yang tercatat sebesar 25,32%. 

    Sehubungan dengan penurunan laba bruto tersebut di atas, laba usaha Perseroan tahun 2022 menurun sebesar 33,32% dari USD 72,72 juta pada tahun 2021 menjadi USD 48,49 juta. Laba sebelum pajak pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 48,74 juta menurun 33,72%dari sebelumnya yang tercatat pada tahun 2021 sebesar USD 73,53 juta. Pada tahun 2022, Perseroan mencatat beban pajak  penghasilan sebesar USD 10,84 juta, menurun 29,99% dibandingkan beban pajak penghasilan tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 15,48 juta. 

    Dengan demikian pada tahun 2022, Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 38,41 juta, mengalami penurunan sebesar 34,03% dibandingkan dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 58,22 juta. Sedangkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali mengalami peningkatan sebesar 201,45% dari sebelumnya yang tercatat pada tahun 2021 sebesar rugi USD 0,17 juta menjadi rugi USD 0,50 juta pada tahun 2022. 

    EBITDA (Pendapatan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi) konsolidasian untuk tahun 2022 adalah USD 51,24 juta, sedangkan EBITDA konsolidasian untuk tahun 2021 adalah USD 75,36 juta, mengalami penurunan sebesar 32,01%. 

    Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kreditur mensyaratkan Perseroan untuk mempertahankan rasio keuangan EBITDA terhadap beban bunga neto minimum 2:1 dan rasio perbandingan liabilitas berbunga setelah dikurangi kas dan setara kas terhadap jumlah ekuitas maksimum 2,5:1. 

    Pada tanggal 31 Desember 2022, pendapatan bunga konsolidasian Perseroan melebihi beban bunga, demikian pula dengan saldo kas dan setara kas melebihi liabilitas berbunga. Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2022, Perseroan telah memenuhi rasio-rasio keuangan yang dipersyaratkan oleh bank-bank kreditur. 


    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 

    Aset 

    Aset lancar konsolidasian per 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD 260,42 juta, meningkat sebesar 10,58% dibandingkan dengan aset lancar konsolidasian per 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar USD 235,49 juta. Peningkatan terutama pada saldo persediaan. 

    Sebagian besar aset lancar Perseroan adalah kas dan setara kas, persediaan dan piutang usaha, yang totalnya mencerminkan 97,91% dan 97,33% terhadap total asset lancar, masing- masing untuk tahun 2022 dan 2021. Sedangkan aset tidak lancar tahun 2022 tercatat sebesar USD 57,16 juta, menurun sebesar 0,12% dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 57,23 juta. 


    Liabilitas 

    Total liabilitas jangka pendek pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 39,89 juta, mengalami penurunan sebesar 16,47% dari liabilitas jangka pendek pada tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 47,76 juta. Penurunan neto terjadi pada Utang Lain-lain atas dividen sehubungan dengan pengumuman dividen interim tahun buku 2021 pada tanggal 21 Desember 2021 dengan jadwal pembayaran pada tanggal 27 Januari 2022. 

    Total liabilitas jangka panjang pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 35,54% dari yang sebelumnya pada tahun 2021 tercatat sebesar USD 4,24 juta, menjadi sebesar USD 2,73 juta pada tahun 2022. Penurunan ini terutama merupakan dampak penerapan standar akuntansi baru atas perhitungan liabilitas imbalan kerja. 

    Dengan demikian, total liabilitas konsolidasian Perseroan pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD 42,62 juta, menurun sebesar 18,03% dibandingkan dengan total liabilitas pada 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar USD 52,00 juta 


    Ekuitas 

    Saldo laba tahun 2022, setelah memperhitungkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 38,41 juta, deviden tunai sebesar USD 2,58 juta dan laba pengukuran kembali program imbalan pasti sebesar USD 0,30 juta, tercatat sebesar USD 196,21 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 36,12 juta atau 22,56% dibandingkan saldo laba tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 160,10 juta. 

    Dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham pada tahun 2022 terdiri dari dividen interim tahun buku 2021 sebesar USD 12.02 juta (setara IDR 172,50 miliar atau IDR 450 per saham) yang dibagikan kepada pemegang saham pada tanggal 27 Januari 2022 dan dividen final tahun buku 2021 sebesar USD 2,58 juta (setara IDR 38,33 miliar atau IDR 100 per saham) yang dibagikan kepada Pemegang Saham pada tanggal 18 Juli 2022. 

    Kepentingan non-pengendali tahun 2022 tercatat sebesar USD 9,51 juta, mengalami peningkatan sebesar 7,32% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 8,86 juta. Dengan demikian, total ekuitas pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD 274,95 juta, mengalami peningkatan sebesar 14,22% dari USD 240,73 juta pada 31 Desember 2021. Peningkatan kepentingan non-pengendali terutama berasal dari setoran modal kepentingan non-pengendali pada entitas anak PT Wiranusa Grahatama. 


    Laporan Arus Kas Konsolidasian 

    a. Arus kas dari aktivitas operasi: 

    Pada tahun 2022, kas neto yang diperoleh dari operasi mengalami penurunan sebesar USD 5,64 juta dari tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 24,86 juta menjadi USD 19,22 juta. Penurunan kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi terutama karena meningkatnya kebutuhan modal kerja akibat dari kenaikan harga beli bahan baku sehubungan dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. 

    b. Arus kas dari aktivitas investasi: 

    Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 1,15 juta, mengalami kenaikan sebesar USD 0,41 juta dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 0,74 juta. Kenaikan kas yang digunakan untuk investasi terutama karena pada tahun 2022 terdapat kenaikan investasi barang modal. 

    c. Arus kas dari Aktivitas Pendanaan: 

    Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 12,73 juta, sedangkan pada tahun 2021 tercatat sebesar USD 3,88 juta, meningkat 227,98%. Kenaikan aktivitas kas neto yang digunakan untuk pendanaan karena dividen kas pada tahun 2022 yang dibayarkan jauh lebih besar dibandingkan tahun 2021. 


    KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG 

    Perseroan menerima fasilitas kredit dari beberapa bank kreditur guna mendukung kebutuhan modal kerja. Bank kreditur menetapkan beberapa rasio keuangan yang harus dipertahankan oleh Perseroan dan entitas anak penerima pinjaman. Pada akhir tahun 2022 dan 2021, Perseroan memenuhi seluruh rasio yang dipersyaratkan. Seluruh bank kreditur memperpanjang fasilitas kredit yang jatuh tempo. 


    TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG 

    Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir tahun 2022, manajemen berkeyakinan bahwa total penyisihan penurunan nilai piutang sebesar USD 40 ribu pada akhir tahun 2022 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas piutang lain-lain, oleh karena itu, tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain. 

     

    STRUKTUR PERMODALAN 

    Rincian pemegang saham dan kepemilikan saham masing-masing pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut: 


    PENGELOLAAN MODAL 

    Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi Pemegang Saham. Selain itu, Perseroan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan sebagian laba bersih setiap tahun untuk cadangan wajib yang hanya digunakan untuk menutup kerugian. Cadangan wajib dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Persyaratan permodalan tersebut dipertimbangkan oleh Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. 


    Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada Pemegang Saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. 


    Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan rasio modal kerja, struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021.


    IKATAN MATERIAL 

    Tidak ada ikatan material selain yang telah diungkapkan dalam catatan 34 atas laporan keuangan konsolidasian, "Perjanjian-perjanjian Signifikan". 


    INVESTASI BARANG MODAL 

    Investasi barang modal yang direalisasikan dalam tahun 2022 adalah sebesar USD 1,3 juta mengalami peningkatan dibandingkan dengan investasi barang modal pada tahun 2021 yang mencapai USD 0,9 juta. Investasi barang modal pada tahun 2022 terutama digunakan untuk penambahan peralatan mesin dan alat transportasi. 


    INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN 

    Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal penerbitan laporan keuangan.



    TARGET PERSEROAN 

    Target nilai pendapatan konsolidasian tahun 2022 adalah sebesar USD 387,80 juta dengan margin laba bruto sebesar 16,47%. Laba sebelum pajak diharapkan sebesar 10,80% dari nilai pendapatan atau sebesar USD 41,90 juta dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 33,07 juta. 

    Realisasi yang dicapai pada tahun 2022 menunjukkan nilai pendapatan tercatat sebesar USD 412,08 juta, lebih tinggi sebesar 6,26% dari target 2022. Laba bruto tahun 2022 tercatat sebesar USD 73,47 juta meningkat 15,00% dari laba bruto yang ditargetkan yaitu sebesar USD 63,88 juta. Dengan demikian, laba sebelum pajak penghasilan meningkat sebesar USD 6,84 juta atau 16,32% dari target, menjadi sebesar USD 48,74 juta dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun 2022 meningkat 16,13% dari target 2022 yaitu dari USD 33,07 juta menjadi USD 38,41 juta. Pencapaian realisasi tahun 2022 melebihi target terutama berasal dari uptrend harga jual yang didorong oleh kenaikan harga minyak mentah, 

    Perseroan menetapkan target pendapatan konsolidasian tahun 2023 sebesar USD 414,62 juta, lebih tinggi 0,62% dibandingkan realisasi pendapatan di tahun 2022. Laba bruto tahun 2023 ditargetkan sebesar USD 58,46 juta, lebih rendah 20,42% dibandingkan laba bruto 2022. Laba sebelum pajak penghasilan ditargetkan sebesar USD 36,08 juta sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ditargetkan sebesar USD 27,83 juta. 


    ASPEK PEMASARAN 

    Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi perkembangan industri detergen dengan jumlah penduduk yang besar, konsumsi detergen per kapita yang relatif rendah dibandingkan negara-negara maju. Sebagai produsen tunggal Alkylbenzene, Perseroan fokus pada potensi pasar domestik dan menguasai hampir seluruh pangsa pasar dalam negeri. Sebagian besar pelanggan Perseroan adalah produsen detergen terkemuka seperti Wings Group, Unilever, Kao, Sinar Antjol dan perusahaan sulfonasi, seperti Solvay Manyar dan Indo Sukses Sentra Usaha (ISSU). 

    Perseroan juga terus berupaya mencapai posisi yang kuat di pasar internasional, dengan senantiasa memperluas dan menjajaki kesempatan ekspor. Perseroan mengekspor produknya ke manca negara, seperti: Vietnam, Malaysia, Thailand, Australia, Jepang, China, Belanda, Amerika Serikat dan Perancis. 


    KEBIJAKAN DIVIDEN 

    Kebijakan Dividen Perseroan adalah memberikan tingkat pengembalian yang menarik di mana besarnya dividen disesuaikan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan kebutuhan dan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. 

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tahun buku 2021 yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2022 memutuskan pembagian dividen tahun buku 2021 sebesar USD 14,61 juta, dengan rasio pembayaran dividen (Dividen Payout Ratio) sebesar 25% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 58,22 juta. 

    Dari total dividen tahun buku 2021 sebesar USD 14.61 juta tersebut, sesuai dengan Keputusan Rapat Direksi Perseroan No. 01637/1221/UIC-DIR tertanggal 21 Desember 2021 dan Persetujuan Dewan Komisaris. Perseroan sebagaimana dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris No. 01638/1221/UIC-KOM tanggal 28 Desember 2021, diputuskan Perseroan membagikan dividen interim tahun buku 2021 sebesar USD 12,02 juta. Dividen interim dibayarkan dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 21 Desember 2021 yakni IDR 14.349 per USD dengan total nilai dividen sebesar IDR 172,50 miliar. Dividen dibagikan kepada 383.331.363 saham atau setara dengan IDR 450 per saham. Dividen interim tersebut telah dibayarkan pada tanggal 27 Januari 2022. 

    Dengan demikian, nilai dividen final tahun buku 2021 adalah sebesar USD 2,58 juta, dividen dibayarkan dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 24 Juni 2022 yakni IDR 14.835 per USD, dengan total nilai dividen sebesar IDR 38,33 miliar atau setara dengan IDR 100 per saham untuk 383.331.363 saham. Keputusan RUPS ini telah dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 249 tanggal 28 Juni 2022 dibuat oleh Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn. Dividen final tahun buku 2021 telah dibayarkan pada tanggal 18 Juli 2022.



    -j23-

Hubungan Investor
  • Laporan Dewan Komisaris
  • Laporan Direksi
  • Analisa dan Pembahasan Manajemen
  • Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
  • Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
  • Grafik Keuangan Penting
  • Analisa Rasio
  • Prospek dan Strategi Usaha
  • Keunggulan Kompetitif dan Manajemen Risiko
  • Prospektus & Anggaran Dasar
  • Saham, Dividen dan Kronologis Pencatatan Saham
  • Perubahan Peraturan, Perundang-undangan dan Kebijakan Akuntansi Signifikan
  • Laporan Tahunan
  • Laporan Keuangan Konsolidasian